Penyakit hipertensi atau darah tinggi merupakan suatu keadaan, di mana tekaan darah seseorang berada pada tingkat di atas normal. Tekanan darah sistolik normal adalah 120-140 mm Hg. Sementara tekanan darah diastolic normal adalah 85-90 mm Hg. Penyakit darah tinggi bisa di sebabkan oleh berbagi faktor yang berhubungan dengan gaya hidup, seperti diet yang buruk, merokok, kurang olahraga, dan stres.
Pengobatan hipertensi dapat dilakukan secara farmakologis dan non farmakologis. Selain mengonsumsi obat-obatan dan berolahraga, menjaga pola makan merupakan hal yang mutlak diperlukan. Pengaturan pola makan meliputi pengurangan asupan kalori, terutama bagi penderita yang mengalami kegemukan, membatasi asupan garam, serta memperbanyak konsumsi buah dan sayuran.
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam membuat jus
Mengonsumsi jus buah dan sayuran akan memberikan manfaat yang besar terhadap kesehatan. Dalam pembuatan jus, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan agar jus yang dihasilkan memiliki khasiat dan manfaat yang luar biasa dalam terapi pencegahan dan pengobatan berbagai mecam penyakit. Hal-hal yang perlu diperhatikan dalm pembuatan jus buah dan sayuran adalah sebagai berikut:
- Buah dan sayuran harus dalam keadaan segar.
Karena bahan pangan yang segar masih mengandung zat gizi lengkap dibandingkan dengan bahan pangan yang telah dimasak. Bahan yang telah dimasak akan kehilangan 30 – 80% kandungan gizinya. Apalagi untuk zat-zat gizi minor dan fotonutrien, umumnya mengalami penurunan, bahkan hilang sama sekali setelah mengalami proses pemasakan. Misalnya, gluthatione sebagai zat antikanker dan antioksidan, setelah pemasakan kandungannya menjadi sangat sedikit, bahkan hilang sama sekali. Selain itu, bahan pangan yang masih segar akan lebih mudah dicerna dibandingkan dengan bahan pangan yang telah diolah dan energi yang dikandungnya juga lebih besar.
- Buah dan sayur dalam kondisi matang optimal
Buah dan sayuran yang digunakan untuk membuat jus hendaknya mempunyai tingkat kematangan yang optimal, tetapi jangan sampai lewat matang. Banyak zat gizi yang belum terbentuk sempurna selama buah belum matang. Misalnya, pisang mentah umumnya mempunyai kandungan karbohidrat dalam bentuk pati. Bila pisang telah matang, pati tersesbut akan berubah menjadi gula yang bisa langsung dimanfaatkan tubuh melalui terapi jus.
- Buah dan sayuran di cuci terlebih dahulu sebelum dipotong-potong
Buah dan sayuran yang akan digunakan untuk pembuatan jus harus dicuci terlebih dahulu. Untuk menghilangkan kotoran dan residu pestisida yang mungkin terdapat pada buah dan sayuran. Namun perlu juga diperhatikan agar proses pemotongan dilakukan setelah pencucian, jangan sebaliknya. Hal ini dimaksudkan agar zat-zat gizi, terutama vitamin larut air tidak ikut terbuang pada saat pencucian.
- Pemberian bahan tambahan pada pembuatan jus.
Bisa ditambahkan simple syrup atau madu. Namun, perlu diperhatikan agar penambahan simple syurup dan madu tidak dilakukan, terutama untuk terapi penyakit diabetes melitus. Simple syrup dibuat dari air dan gula pasir dengan perbandingan 1 : 1. Ada juga yang suka menambahkan sedikit garam pada pembuatan jus, ini dimaksudkan untuk memberikan rasa yang lebih enak.
- Jus segera diminum setelah dibuat.
Jus yang telah dibuat hendaknya langsung dikonsumsi. Hal ini untuk menghindari berkurangnya zat gizi yang terdapat dalam buah dan sayuran. Seperti diketahui, buah dan sayuran merupakan sumber vitamin dan mineral, terutama vitamin C dan A. Vitamin-vitamin tersebut akan teroksidasi dan akan berkurang keefektifannya. Begitu pulan dengan enzim-enzim yang terdapat dalam buah dan sayuran.
- Cara efektif dan efisien dalam mengonsumsi jus.
Mengonsumsi jus akan terasa efektif dan efisien bila menjadi bagian dari terapi nutrisi atau diet alami yang murni dan menyeluruh. Hal ini dikarenakan tubuh tidak akan bertahan hanya dengan mengonsumsi cairan. Oleh karena itu, pengaturan pola makan sehari-hari yang sehat dan sesuai dengan kebutuhan zat gizi yang dibutuhkan tubuh juga perlu diimbangi. Dengan demikian, mengonsumsi jus dapat berperan dalam pengendalian berbagai penyakit. Konsep menu seimbang dan beraneka ragam juga tetap harus dijalankan.
- Waktu yang tepat mengonsumsi jus
Jus sebagai pencegah dan pengendalian berbagai penyakit hendaknya dikombinasikan dengan diet makanan bergizi. Mengonsumsi jus minimal dua kali sehari, yaitu pada pagi dan siang hari. Jus hendaknya diminum sebelum makan agar zat-zat gizi dan non gizi yang terdapat di dalamnya bisa langsung diserap tubuh.
Buah dan sayuran untuk menurunkan tekanan darah tinggi antara lain apel, belimbing, kesemek, asparagus, belimbing wuluh, buncis, kapri manis, mentimun, selada (lettuce), seledri, dan wortel.